Beberapa waktu lalu saya sempat berdebat dengan salah
seorang teman di kampus soal musik, inti dari perdebatan kami adalah tetang
format atau ekstensi dari sebuah file audio antara .mp3 dengan .flac
Pada dasarnya kedua jenis file tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing, beberapa orang mengatakan kualitas file flac
lebih baik ketimbang file jenis mp3. Namun juga tak sedikit yang menganggap
bahwa kualitas keduanya sama saja.
Untuk menggali informasi lebih banyak tentang format audio
flac, saya sempatkan untuk bertanya ke salah seorang senior di kampus yang mana
dia telah lama menjadi asisten praktikum bidang multimedia selama masa studinya,
dan saya fikir dia pasti tau sedikit banyak tentang format audio. Menurutnya
untuk beberapa kasus, format audio flac mendukung multi track audio sehingga
menyebabkan ukuran file jadi besar. Apabila dalam mixing musik, multi track
memang sangat berguna. Misalnya kita membuat sebuah lagu, maka kita bisa
memasukan hasil rekaman alat musik yang berbeda-beda ke beberapa track dan
menjadikannya satu buah file flac. Dan apabila setelah didengarkan hasilnya dan
ternyata dirasa ada yang yang perlu diubah, maka kita bisa membuka file flac
tersebut untuk dilakukan editing ulang karena isi file tetap dalam kondisi
track yang terpisah antar alat musik. sedangkan untuk mp3, tidak bisa
menggunakan multi track, yang artinya setelah penggabungan beberapa alat musik
dan menyimpannya, maka ketika dibuka kembali hanya akan ada satu buah track
saja, akibatnya untuk itu kita tidak bisa mengedit ulang file tersebut apabila
ada kesalahan. Satu-satunya cara adalah dengan membuka kembali file project
kita yang pastinya juga harus ada file mentah bahan rekaman utama, namun cara
ini kurang praktis karena tentu memakan ruang penyimpanan yang besar. Nah
itulah salah satu keuntungan penggunakan file flac menurutnya.
Mengenai kualitas audio atau output, kembali saya coba
bertanya ke forum kaskus mengenai perbedaan tersebut. Dari rekam jejaknya,
orang yang saya tanya sepertinya sudah berpengalaman dalam hal audio, terbukti
dengan banyaknya review perangkat audio berupa speaker aktif yang telah dia
buat di kaskus. Menurutnya, untuk membuat sebuah file flac mampu mengeluarkan
kualitas audio yang baik, maka diperlukan juga speaker yang mumpuni. Dalam hal
ini menurutnya, sebuah speaker dengan harga dibawah 1 jutaan masih belum dapat
membedakan antara audio flac dan mp3. Untuk membuktikan perkataannya, sayapun
bereksperimen dengan mengkonversikan sebuah musik dengan ekstensi .flac menjadi
file .mp3 lalu saya dengarkan dengan speaker edifier dan juga sebuah earphone
sennheiser murah yang ada di pasaran dengan harga dibawah 500k. Ternyata benar,
audio yang saya dengar antara kedua file tersebut tidak ada bedanya sama
sekali.
Akhirnya saya menemukan pencerahan mengapa banyak yang
bilang kualitas antara mp3 dan flac itu sama, ternyata untuk memutar file flac
memang memerlukan kebutuhan output yang berbeda dengan mp3. Tidak sekedar
speaker atau headphone biasa yang bisa mengeluarkan kualitas secara maksimal
pada audio flac. Jadi intinya, memilih sebuah file audio juga harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan media player output yang kita punya. Tidak melulu flac
lebih bagus, apa artinya jika kita mendengarkan musik flac tetapi menggunakan headphone
atau speaker yang biasa-biasa saja. Begitu juga sebaliknya, kita punya speaker
dan headphone yang bagus tetapi hanya menggunakan file mp3 alhasil speaker
tidak bekerja maksimal. Namun untuk editing dan mixing audio, saya sarankan
menggunakan file flac mengingat fitur yang diberikan ternyata cukup berguna dan
masih banya fitur lain dari file flac selain dari yang saya sampaikan di atas. Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar
Komentar yang baik ya kawand (^_^'